Laman

Selasa, 17 Mei 2011

MENGATASI KESUKARAN MEDAN BRO


BAB   I
PENDAHULUAN


1.      Umum  

a.            Dalam melaksanakan tugas pelayanan jasa angkutan, prajurit angkutan bermotor seringkali harus melalui berbagai bentuk kondisi medan, termasuk medan berat.  

b.            Pengemudi  kendaraan bermotor dituntut tidak hanya terampil mengemudikan kendaraan,  tetapi harus mampu mengatasi berbagai hambatan yang disebabkan oleh kondisi medan  yang berat yang dilalui  dalam perjalanan.          Untuk itu seorang pengemudi perlu mempunyai naluri mekanis maupun non mekanis  yang berkaitan dengan kondisi medan dihadapkan dengan kondisi kendaraan sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya.

c.            Oleh karena itu, apabila terjadi kesukaran di medan berat termasuk apabila kendaraannya terjebak, setiap pengemudi harus mampu mengatasi dan membebaskan kendaraannya dengan cepat dan aman

RAHASIA
2


2.         Maksud dan Tujuan.  

a.         Maksud         Naskah Departemen ini disusun sebagai pegangan / pedoman Gadik  / Instruktur dan Tamtama Siswa dalam proses belajar mengajar dengan bahan  ajaran Mengatasi Kesukaran Medan bagi pendidikan Sustamudi Angmor.

b.         Tujuan.          Agar Tamtama Siswa mampu mengatasi Kendaraan Bermotor  akibat kondisi medan dalam pelaksanaan tugas.

3.      Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a.            Ruang Lingkup.      Penulisan hanjar Mengatasi Kesukaran Medan ini dibatasi pada lingkup di satuan militer.

b.            Tata Urut.     Sistematika bahasan dalam hanjar ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

1)         Pendahuluan
2)         Macam Medan Berat
3)         Tindakan yang Dilaksanakan Menghadapi Medan Berat
4)         Cara – cara Membebaskan Ranmor Terjebak Medan Berat
5)         Tata Cara Penyeberangan Sungai Kendaraan Bermotor
6)         Praktek
7)         Evaluasi Akhir
8)         Penutup





3

BAB   II                          
MACAM MEDAN BERAT

4.         Umum.           Dalam menjalankan kendaraan bermotor tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor baik segi kemampuan pengemudi maupun kondisi medan yang dilalui. Seorang pengemudi angmor harus mampu menjalankan kendaraan melalui berbagai macam medan berat yang memiliki karakteristik berbeda-beda, sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda pula pada saat melintasinya.

5.     Macam –  Macam Medan Berat.

a.         Medan Pegunungan
1)         Kriteria
a)         Perbukitan.
b)         Tanjakan dan turunan.
c)         Sempit.
d)         Berbelok-belok
e)         Curam
2)         Ketentuan.
a)         Pengemudi harus terampil dalam mengemudikan kendaraan.
b)         Kendaraan dalam kondisi baik.
c)         Memiliki kondisi fisik, mental dan emosional yang selalu stabil.
3)         Langkah – langkah keharusan pengemudi.
a)         Jangan menyalip dibelokan         
b)         Gunaan gigi percepatan terrendah atau sesuai keadaan jalan
c)         Bertolak perlahan dan hati - hati
d)         Gunakan kecepatan rendah

b.         Medan lumpur
1)         Kriteria
a)         Tanah becek
b)         Berawa
4

c)         Tanah liat
d)         Berbelok-belok
e)         Curam
2)         Ketentuan.
a)         Harus dapat terbatas melintasi jalan – jalanan raya lunak dan licin.
b)         Harus dapat terbatas menghindarinya.
3)         Langkah – langkah keharusan pengemudi.
a)         Kurangi tekanan Ban.       
b)         Gunakan tenaga depan.
c)         Ditanah yang mengadung air ( lumpur, tanah liat ) memerlukan penguat  seperti papan, rumput/ tumbuhan – tumbuhan atau alat anti slip.
d)         Gunakan kecepatan rendah.

c.         Medan Rimba dan Hutan.
1)         Kriteria.
a)         Berbelok-belok
b)         Curam
2)         Ketentuan.
a)         Harus dapat terbatas mengatasi medan di dalam rimba belukar yang tidak ada  jalan secara fisik.
b)         Dapat terbatas menguasai yang tumbuh – tumbuhannya beraneka warna  penuh dahan dan daun – daunan.
c)         Harus berdisiplin dalam lintasan melalui hutan, rimba maupun belukar yang belum di kenal.
3)         Langkah – langkah keharusan pengemudi.
a)         Gunakan kecepatan rendah dan perlahan
b)         Lalui runpun tumbuhan – tumbuhan rendah.
c)         Waspadai keadaan medan yang dilalui 



5

d.       Medan Padang Pasir
1)         Kriteria.
a)         Berpasir.
b)         Berdebu.
2)         Ketentuan.
a)         Punya keahlian berkendara di padang pasir dan berdebu.
b)         Harus terampil menggunakan ala peralatan di Ran.
3)         Langkah – langkah keharusan pengemudi.
a)         Kurangi tekanan Ban.
b)         Gunakan tenaga depan dan gunakan kecepatan rendah
c)         Ikuti jejak dari kendaraan depan.
d)         Bergerak perlahan dan gigi percepatan pada posisi terendah.

e.         Medan Tikungan
1)         Kriteria.
a)         Tikungan tajam.
b)         Tikungan melingkar.
c)         Tikungan tanjakan
d)         Tikungan turunan
2)         Ketentuan.
a)         Harus dapat terbatas menguasai lintas jalan raya yang mempunyai tikungan - tikungan berat dan tajam.
b)         Harus dapat terbatas menguasai lintas jalan yang mempunyai tikungan - tikungan melingkar.         
c)         Mempunyai keahlian  dalam berkendara pada lintas jalan yang  banyak tanjakan dan turunan curam.
3)         Langkah – langkah keharusan pengemudi.
a)         Perhatikan rambu – rambu dan marka jalan
b)         Kurangi kecepatan dan sesuaikan gigi percepatan
c)         Dilarang menyalip di tikungan.
d)         Hindari berhenti di tikungan

6

6.         Evaluasi.

a.         Jelaskan kreteria, kentetuan Medan Pegunungan dan Langkah – langkah keharusan pengemudi!
b.         Jelaskan kreteria, kentetuan Medan berlumpur dan Langkah – langkah keharusan pengemudi!
c.         Jelaskan kreteria, kentetuan Medan hutan rimba dan Langkah – langkah keharusan pengemudi!
d.         Jelaskan kreteria, kentetuan Medan padang pasir  dan Langkah – langkah keharusan pengemudi!
e.         Jelaskan kreteria, kentetuan Medan tikungan dan Langkah – langkah keharusan pengemudi!




















7


BAB III
TINDAKAN  YANG  DILAKSANAKAN MENGHADAPI  MEDAN  BERAT


7.         Umum.           Mengingat kondisi medan berat bermacam – macam dan memiliki karakteristik yang berbeda – beda, seorang pengemudi kendaraan bermotor harus mampu melakukan tindakan – tindakan yang tepat dalam meghadapi medan berat yang dilaluinya dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan kendaraan yang dikendarainya sehingga tugas pokoknya dapat tercapai. 

8.         Tindakan yang Dilaksanakan Menghadapi  Medan Berat.

   a.      Persiapan sebelum berangkat.
1)     Kurangi tekanan ban sebelum memasuki daerah berlumpur, berpasir atau daerah – daerah lain yang memerlukan cara demikian.
2)     Siapkan terpal,papan,kawat dan rantai anti slip.
3)     Siapkan tenaga depan/double gardan.

b.     Teknik bertolak.
1)     Gunakan kecepatan rendah.
2)     Bertolak/berangkat dengan perlahan – lahan .
3)    Usahakan jangan ada perpindahan percepatan pada saat kendaraan melalui medan berlumpur dan berpasir.     

c.      Teknik bergerak dan berhenti 
1)            Cegah melewati pasir gembur bila mungkin, apabila tidak  mungkin hadapi dengan kecepatan yang dipertinggi.
2)            Pasanglah rumput dan tumduh-tumbuhan yang rendah akan tetapi hindari yang mungkin merusakkan kendaraa
3)            Ikutilah jejak dari kendaraan depannya.

8


4)            Apabila terpaksa berhenti janganlah menggunakan rem,akan tetapi biarkan menggelinding sampai berhenti, dan pilih  tempat berhenti di tempan lereng yang menurun.
5)            Pada waktu naik bukit – bukit pasir, naik dengan tegak lurus dan jalan serong.

9.                  Teknik Perawatan Kendaraan  Setelah Melalui Medan Berat.                       .
1)                Pompa kembali ban – ban.
2)                Pentil ditutup dengan rapi dan sedikan cadangannya.
3)                Periksa suhu pendingin dan tekanan pelumas.
4)                Bila panas berlebih usutlah :
a)            Rem Ventilator.
b)            Air Radiator.
c)            Lubang – lubang air
5)                Pompa pedal gas bila tertutup.
6)                Bila panas dan mesin susah hidup maka kompreslah dengan air.
7)                Periksalah saringan
8)                Bersihkan distributor.
9)                Sering periksa baut-baut dan mur-mur dan perlengakapan  lainnya.
10)             Sering ganti pelumas.
11)             Rem-rem,roda-roda, alat percepatan diberi pelumas lebih banyak
12)             karena rawan terhadap air/lumpur.









9


10.       Evaluasi.

a.         Jelaskan Tindakan yang Dilaksanakan Menghadapi  Medan Berat Persiapan pada saat sebelum berangkat!
b.         Jelaskan Tindakan yang Dilaksanakan Menghadapi  Medan Berat Persiapan pada saat Teknik bertolak!
c.         Jelaskan Tindakan yang Dilaksanakan Menghadapi  Medan Berat Persiapan pada saat  Teknik bergerak dan berhenti  !
d.         Jelaskan Tindakan yang Dilaksanakan Menghadapi  Medan Berat Persiapan pada saat  Teknik bergerak dan berhenti  !
e.         Jelaskan Teknik Perawatan Kendaraan  Setelah Melalui Medan Berat !




















10

BAB  IV
CARA – CARA MEMBEBASKAN RANMOR TERJEBAK MEDAN BERAT


11.       Umum.       Pada saat melalui medan berat dalam pelaksanaan tugasnya, ada kalanya seorang pengemudi mengalami hambatan yang diakibatkan oleh terjebaknya kendaraan bermotor yang dikemudikannya terjebak dalam medan berat tersebut.           Oleh sebab itu seorang pengemudi harus mampu membebaskan kendaraan bermotor tersebut secara cepat dan aman.

12.       Teknik Pertolongan.
  
a.            Menarik Kendaraan yang ada Rem.
1).        Luruskan kendaraan penarik  dengan kendaraan yang ditarik..
2)         Nomor Kendaraan penarik dipasang pada kendaraan yang ditarik.
2).        Pasang Tros/ Sling pada pengait/ wins pada kedua kendaraan dan ditengah sling dipasang tanda / kain putih .  (Maximal Panjang Tros/Sling       4,5 M)
3).        Pengemudi naik kendaraan dan pembantu pengemudi dilladsbak belakang sambil memberikan isyarat kepada pengemudi.
4).        Hidupkan mesin ditarik secara perlahan tidak mengejutkan/ dengan tiba – tiba serta hidupkan lampu sen kendaraan.
5).        Tros/ Sling harus kencang pada waktu permulaan menarik ( Isyarat dari pembantu pengemudi










Kain putih di tengah-tengah
 

Ran yang ditarik
 

Ran Penarik
 





Nomor Ran Penarik di pindahkan ke Ran yang ditarik
 








Gambar - 1
11


b.         Menarik Kendaraan yang tidak ada Rem.
1)            Gunakan 2 Kendaraan       Satu kendaraan sebagai penarik dan satu kendaraan lagi sebagai penahan/ atau kendaraan yang tidak ada remnya ditengah – tengah.
2)            Luruskan kendaraan penarik, penahan  dengan kendaraan yang ditarik.
3)            Nomor Kendaraan penarik dipasang pada kendaraan yang Penahan.
4)            Pasang batang penarik dan penahan pada pengait/ wins pada kedua kendaraan dan ditengah sling dipasang tanda / kain putih .  (Maximal Panjang batang penarik  4,5 M)
5)            Pengemudi naik kendaraan dan pembantu pengemudi dillads Bak belakang sambil memberikan isyarat kepada pengemudi.
6)            Hidupkan mesin ditarik secara perlahan tidak mengejutkan/ dengan tiba – tiba serta hidup lampu sen kendaraan.
7)            Batang penarik  harus lurus pada waktu permulaan menarik ( Isyarat dari pembantu pengemudi





 









Gambar – 2



12


 













Gambar – 3

c.         Menarik Kendaraan Masuk Lumpur.
                       
1)         Apabila kendaraan bermuatan harus dibongkar dulu muatannya.
2)         Apabila kendaraan mempuyai type 4 x 4.
a)         Penarik depan dipasang
b)         Pasang Tros/ Sling pada roda – roda  sebagai penganti anti slip.
3)         Pasang tikar anti slip.
4)         Gali lapisan lumpur sampai mendapatkan dasar/ tanah yang lebih keras
5)         Pasang papan papan, dahan – dahan atau ranting – ranting yang ada disekitar tempat kejadian.
6)         Hidupkan mesin kendaraan penarik dengan memakai presneling 1 dan masukan pereneling 4 x 4 tarik perlahan.




13

1).        Tros/ Slin Rangkap dua




 









Gambar  - 4
                             


2).        Tros/ Slin Rangkap Tiga








Gambar  - 5
 
 















14


d.         Menarik Kendaraan Menyeberangi sungai.
1).      Berkendara Menyeberangi Sungai yang Dalam dengan Arus yang Cukup Deras.
a)         Membuat jembatan darurat
b)         Menggunakan perahu penyeberangan
c)         Membuat rakit
d)         Bila usaha di atas gagal diseberangkan  maka harus dengan cara menarik dengan tros / sleng takal.
e)         Menyiapkan kendaraan yang akan ditarik pada tepi sungai
f)          Turunkan muatan dan keluarkan pada tepi sungai
g)         Menutup bagian – bagian yang berlubang
h)        Memasang beberapa patok -  patok yang cukup kuat pada kedua tepi penyeberangan
i)          Memasang katrol / takal pada patok maupun pada kendaraan
j)          Memasang tali pengukur kendali
k)         Setelah selesai penyeberangan
 (1)      Semua sisa air dikeringkan
 (2)      Adakan perawatan / pemeliharaan dengan teliti.
2).       Menyeberangi Selokan yang Sempit dan Dalam.
a)         Jika lebarnya selokan sesuai dengan ukuran garis tengah roda, di
 seberangi dengan arah diagonal
b)         Apabila penyeberangan akan menyangkut bagian bawah kendaraan, maka kecepatan bergerak secara perlahan – lahan.
3)         Selokan yang cukup besar dan medan curam
a)     Jika lebarnya melebihi garis tengah roda, sedang tebingnya lebih dalam dari ketinggian gardan maka sisi tebingnya harus di cangkul sampaii     rata.
b)         Tentukan arah penyeberangan.
c)     Bila bidang penyeberangan basah, kendaraan didekatkan perla ahan, saat roda depan menginjak bidang yang basah dengan dadak kecepatan dipertinggi agar tidak terjadi slipnya roda.
15


4)         Penyeberangan kali / Sungai yang Dangkal
a)     Adakan pemeriksaan lebih dahulu
b)    Penyeberangan dengan pelan – pelan, percepatan pada kedudukan yang terendah
c)     Bila perlu tali kipas dibuka agar tidak menyemprot ke mesin              
d)     Bukalah knalpot jika permukaan air menutupinya
e)     Setelah penyeberangan        :                          
(1)          Periksa kampas rem                          
(2)          Periksa bagian – bagian yang digemuki                                          
(a)     Alat peralatan roda
(b)     Penghubung                                      
(c)     Diferensial
5)         Batas dalamnya air yang dapat terbatas diseberangi 
a)         2 m – 3 m  dapat terbatas diseberangi traktor berat                           
b)         1 m – 1,5 m  dapat terbatas diseberangi truk 5 T     
c)         0,5 m – 1 m  dapat terbatas diseberangi Truk 2,5T,  3/4T , 1/4T.
































Gambar  - 6
 














16


 













Gambar  - 7
 
 



e.        Tehnik Menarik Ranmor yang Terperosok dengan Balok Mayat.
1)         Siapkan Alat peralatan
            a)         Tros/ tali/ Sling/ Lier tiruan yang cukup panjang dan kuat.
            b)         Balok pajang @2 M :3 buah 
            c)         Pacul
            d)         Linggis 6 buah 1,5 dengan 3 inci
            e)         Katrol/ Takal 4 buah
            f)          Palu @ 5 Kg
            g)         Sling penarik
            h)        Buat lier tiruan
                        (1)       Mengunakan dua tros yang kuat.
                        (2)       Ujung tambang dimasukan pada antara kedua Ban.
                        (3)       Ujung yang lain diikatkan pada antara kedua Ban
                        (4)       Kendaraandigerakan mundur.


17


2)         Luruskan kendaraan yang akan ditarik dengan alat pertolongan balaok mayat.
3)         Gali tanah dengan kedalam 2 M dengan jarak dari kendaraan yang akan ditarik  4, 5 M
4)         Pasang balok mayat dikedalam 2 M dengan satu balok diatas dan dua balok didalam tanah.
5)         Masukan  Tros/ Sling pada antara kedua ban kendara dan tarik ke balok mayat  dan diikat
6)         Pengemudi naik kendaraan dan pembantu pengemudi dillads Bak belakang sambil memberikan isyarat kepada pengemudi.
7)         Hidupkan mesin ditarik secara perlahan tidak mengejutkan/ dengan tiba – tiba serta hidup lampu sen kendaraan.
8)         Tros/ Sling harus kencang pada waktu permulaan menarik ( Isyarat dari pembantu pengemudi




 












15


Gambar  - 8
 
 


18


f.             Tehnik Menarik Ranmor yang Terbalik.
1)         Apabila kendaraan bermuatan harus dibongkar dulu muatannya.
2)         Apabila kendaraan mempuyai type 4 x 4.
a)         Penarik depan dipasang
b)         Ulur  Tros/ Sling pada kendaraan penarik.
3)         Tros/ Sling di ikatan ke pohon dengan memakai 2 Katrol dan di sambungkan kekendaraan yang terbalik dengan memakai satu katrol
4)         Gali lapisan lumpur sampai mendapatkan dasar/ tanah yang lebih keras
5)         Pengingkat  kekedaraan, tros/ sling harus melihat arah kendaraan ( Lihat Bambar 7 )
6)         Hidupkan mesin kendaraan penarik dengan memakai presneling 1 dan masukan perseneling 4 x 4 tarik perlahan.

G.        Tehnik Menarik Ranmor yang Terbalik Dengan Patok







PATOK
 


Gambar  - 9
 
 
















19

Tehnik Menarik Ranmor yang Terbalik Dengan Pohon Besar / Kuat
 















g.            Tehnis  Mengganti Ban Tanpa Dongkrak.
1)            Longarkan mur baut ban yang akan dibongkar.
2)            Pasang Balok didepan roda belakang yang tidak kempes.
3)            Hidupkan mesin, maju sampai roda belakang naik balok.
4)            Pasang rem tangan.
5)         Lepas mur baut satu persatu dengan sistim diagonal.
6)       Ketentuan
a)      Apabila yang mengalami pecah ban belakang bagian luar, maka tindakan nya adalah menaikkan ban bagian dalam ke atas balok atau batu lalu ban yang pecah dibongkar
b)      Apabila yang mengalami pecah ban belakang bagian dalam maka tindakan kita adalah.   Ban bagian luar kita naikkan ke atas balok / batu lalu gardan kita ganjal memakai balok / batu lalu ganjal kita bongkar dengan cara menggali tanah yang di bawah ganjal tersebut.


20


c)     Apabila yang mengalami pecah ban bagian depan maka cara mengatasinya adalah sebagai berikut  :
(1)     Dengan membuat sistem congkel , dengan menggunakan Pipa besi atau balok kayu yang panjang  
(2)    Kita masukkan ke bawah as depan , pertengahan balok kita beri tangga / ganjal lalu ujung balok kita tekan ke bawah maka as ran akan terangkat ke atas lalu kita ganjal,setelah ban tergantung baru kita bongkar.



 













13.      Evaluasi

            a.         Praktekkan  teknis pertolongan dalam menarik kendaran tanpa Rem ?                             
b.         Tunjukkan alat peralatan yang digunakan untuk menarik kendaraan yang teprosok dengan cara mengunakan Balok mayat  ?
c.         Praktekkan teknis mengganti ban tanpa mengunakan dongkrak?
d.         Praktekkan teknis kendaraan meyeberangi sungai?


21


BAB   V                         
TATA CARA PENYEBERANGAN SUNGAI KENDARAAN BERMOTOR


14.       Umum.           Dalam mengemudikan kendaraan tidak selamanya di medan yang relatif baik, namun ada kalanya di medan – medan yang relatif berat seperti sungai.   Dengan demikian perlu teknis tentang tata cara menyeberangkan kendaraan yang melewati sungai tersebut agar dapat berjalan aman dan menghindari kerusakan yang cukup berat serta pelaksanaan tugas pokok tercapai pada sasaran sesuai dengan prinsip dan asas angkutan.

15.       Penyeberangan di Kali/Sungai.

a.         Kriteria Sungai.
1)            Selokan yang sempit dan dalam.
2)            Selokan yang cukup lebar dan medan curam
3)            Kali/ sungai yang dangkal

            b.         Ketentuan
1)            Harus menyeberangkan Kendaraannya di kali yang dangkal.
2)            Harus menyeberangkan Kendarannya di selokan yang lebar.
3)            Harus dapat terbatas menaksir dalamnya air sehingga dapat terbatas memiliki kelas dari Ran yang akan digunakannya.

            c.         Tata Cara Penyeberangan.
1)         Menyeberang selokan sempit, dalam dan lebar serta curam
a)            Kecepatan perlahan dan tentukan arah penyeberangan
b)            Tidak mengikut kendaraan yang di depan.
c)            Gunakan penggerak rangka ganda.
d)            Lebar sesuai dengan ukuran garis tengah roda, dan diseberangi dengan cara diagonal.

22


2)         Menyeberang selokan sempit, dalam dan lebar serta curam
a)            Adakan pemeriksaan
b)            Menyeberang dengan perlahan, percepatan pada kedudukan terendah.
c)            Bilamana perlu tali kipas dibuka.
d)            Buka pipa pembuang ( knalpot ) bila permukaan air menutup.
3)         Menyeberang Sungai yang dalam dengan arus yang cukup deras
a)            Membuat jembatan darurat
b)            Mengunakan perahu penyeberangan.
c)            Membuat rakit.
d)            Menarik dengan tros/ sling dan takal.
4)         Setelah penyeberangan dilaksanakan :
a)         Periksa Kampas rem.
b)         Periksa bagian – bagian yang digemuki ( Alpal Roda, Penghubung, Diferensial dan lain – lain.

16.       Evaluasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar